Friday, November 22, 2013


MENGENAL DIRI SENDIRI ADALAH KUNCI UNTUK MENGENAL TUHAN

Sebagaimana yang diketahui, bahwa ajaran A
khwal (suatu perolehan dengan karunia) dan maqom(suatu perolehan dengan usaha) yang semuanya itu ditujukan untuk memperbaiki akhlak. Sedang tujuan perbaiki akhlak ( cara Syari’at) , ini adalah niat yg bertujuan untuk membersihkan qalbu, yang berarti mengosongkan dari sifat sifat yang tercela (Mazmumah) kemudian mengisinya dengan sifat sifat yang terpuji dengan cara Berzikir dan memuja dan memuji dengan jalan( Tarikat/ Thoriqot ) yang selanjutnya beroleh kenyataan Tuhan TAJALLI yaitu cara ( Hakikat ).yang lalu ia melatih dan terus melatih untuk menilik rahasia yg terkandung didalam Dirinya dan membongkar semua Rahasia yg ada dalam Dirinya hingga tercapailah suatu Martabat yg bernama ( Ma’rifat ) Dengan demikian maka dapatlah difahamkan bahwa jalan untuk mengenal ALLAH ,tidak dapat ditempuh dengan sekaligus,tetapi adalah sesuai dengan peribadi masing masing yaitu harus ditempuh secara bertingkat tingkat. Pada tingkat untuk memasuki Ilmu Hakekat dan Ilmu Ma’rifat, berarti memasuki suatu jalan pengetahuan yang bertujuan untuk mengenal sesuatu itu dengan cara bersungguh sungguh, dan ke empat jalan ini tidak boleh terpisah bercerai berai antara Maqom atau Martabat yg satu dengan yg lain, dan ini para Ulama’ Syuhadah’ menyebutnya jalan ( TASAWWUF ) siapakah yang menjadikannya dan siapakah yang menciptakan sekalian itu. Ilmu Tasawwuf meringkaskan jalan pengetahuan ini dengan berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang bermaksud ”Barang siapa yang mengenal dirinya, niscaya ia akan mengenal Tuhannya.”

MENGENAL DIRI SENDIRI
Langkah pertama untuk mengenal diri sendiri ialah dengan mengetahui bahwa diri itu tersusun dari bentuk-bentuk lahir (yang disebut badan atau jasad) ini terkandung dalam surah Alfatekhah , dan bentuk-bentuk bathin  dan ini terkandung dalam Surah_ Al Ikhlas (yang disebut qalbu atau jiwa / Suksma atau yg menjalani dan menerima ilmu Alloh). Yang dimaksudkan dengan Qalbu itu bukanlah yang berupa segumpal daging yang berada disebelah kiri badan di bawah susu (yang dikatakan jantung). Tetapi dialah Roh suci dan berpengaruh di dalam tubuh dan dialah yang mengatur jasmani dan segenap anggota badan. Dialah Hakikat Insan Allah (yang dinamakan diri yang sebenarnya diri). Dialah yang bertanggung jawab dan dialah yang dipuji atau disiksa oleh Allah SWT.

Untuk meneliti dan mengenal diri sendiri itu, maka jasad dapat dimisalkan sebagai suatu kerajaan. Dan roh sebagai Rajanya yang berkuasa dan dialah yang mengatur jasmani. Jasmani adalah sebagai suatu Kerajaan dalam bentuk Alamuasyahadah atau Alam Nyata. Seluruh badan jasmani akan hancur binasa setelah mati, tetapi hakikat Roh dan jiwa tidak akan mati, ia tetap tinggal dalam Ilmu Allah. Dan Rohani / Jiwa atau Suksma  adalah sebagai Raja dalam bentuk Alam Ghaib, maksudnya bahawa Roh / Jiwa dan Suksma itu adalah ghaib, keadaannya tidak terpisah-pisah, tidak terbatas oleh waktu dan ruang, tidak tentu tempatnya dalam sesuatu bahagian tubuh, oleh kerana itu maka setiap manusia adalah merupakan pemerintah di atas kerajaan kecil didalam dirinya sendiri. Sungguh benar sekali istilah yang menyebutkan bahawa ”Manusia itu adalah mikromos” atau dunia kecil dalam dirinya sendiri.

Sebahagian orang berpendapat bahwa hakekat Qalbu atau Roh itu dapat dicapai dengan cara memejamkan kedua matanya serta melupakan segala yang ada di sekitarnya, kecuali peribadinya. Dengan cara begitu akan dapat juga kilauan dari alam abadi kepada peribadinya (dalam mengenal dirinya). Tetapi bagaimanapun juga segala pertanyaan yang mendalam tentang hakikat Roh yang sesungguhnya, adalah tidak diizinkan oleh Allah Yang Maha Esa. Didalam Quran Allah berfirman: ”Mereka itu bertanya kepada Engkau Muhammad, tentang Roh, katakanlah bahwa Roh itu urusan Tuhanku, tidak kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit saja” .(S. Isra 85) . Apabila seseorang bertafakur atas dirinya sendiri, maka ia akan dapat mengetahui bahawa dirinya itu pada masa dahulunya, ”tidaknya pernah ada”. Firman Allah: ”Tidaklah manusia itu ingat bahawa kami menjadikannya dahulunya sedang ia belum ada suatu apapun”. Kemudian manusia itu akan mengetahui bahawa ia sebenarnya dijadikan dari setitis air (mani) yang tidak mempunyai akal sedikitpun, tidak mempunyai pendengaran, penglihatan, kaki, tangan, kepala dan sebagainya. Dari sinilah manusia akan mengetahui dengan terang dan nyata, bahawa tingkat kesempurnaan yang ia dapat capai bukanlah ia yang membuatnya, kerana sehelai rambut pun manusia itu tidak akan sanggup membuatnya.

Dengan jalan memikirkan hal tersebut diatas maka manusia itu dapat menemukan dirinya di dalam kejadian yang sangat kecil bila dibandingkan dengan Kekuasaan dan Kasih-Sayangnya Tuhan yang menjadikannya. Dan apabila manusia itu berfikir jauh maka ternyata didalam kehidupan ia memerlukan berbagai macam keperluan seperti makanan, pakaian, perumahan dan sebagainya ,yang kesemuanya itu telah tersedia lengkap didalam muka bumi ini. Disini manusia akan menjadi s
adar akan sifat Rahman dan Rahimnya Allah yang begitu besar dan luasnya. Demikianlah alam dunia yang diciptakan Allah penuh dengan keajaiban keajaiban. Rangka jasad adalah bukti Kekuasaan dan KebijaksanaanNya dan penuh pula dengan berbagai-bagai alat kelengkapan yang dibuatNya sebagai tanda Kasih Sayang-Nya, pada keperluan hidup manusia, maka oleh kerana itu manusia akan mengetahui bahawa Allah itu ”ADA”. Oleh kerana itu benar-benar bahawa dengan penelitian dan pengenalan diri sendiri akan menjadi kunci bagi pengenalan Allah.

MENGENAL ALLAH
Bahagian yang penting dalam mengenal ALLAH, datangnya dari perbuatan perbuatan kita bagi mempelajari dan meneliti serta memikirkan diri sendiri, yang memberikan kepada kita kekuatan,kepandaian dan mencintai ciptaanNya. Sifat sifat manusia, bukan hanya menjadi gambaran dari sifat sifat ALLAH, tetapi juga ragam adanya jiwa manusia membawa keinsafan kepada pengertian adanya ALLAH. Maksudnya bahawa kedua duanya iaitu ALLAH dan ROH adalah ghaib, tidak terpisah, tidak terbilang, tidak berupa, tidak berbentuk, tidak berwarna dan tidak berukuran.

Manusia mendapat kesukaran dalam menerima gambaran tersebut, Tetapi kesukaran kesukaran itu sememangnya dirasakan oleh fikiran kita setiap masa seperti perasaan marah,sakit ,gembira dan cinta.Hal ini merupakan faham fikiran dan tidak dapat diketahui oleh otak kerana disebebkan oleh bentuk-dan ukurannya. Seperti halnya, telinga tidak dapat mengenal warna, mata tidak dapat mengenal suara dan begitu pula dalam mengertikan kenyataan kenyataan pokok yakni Tuhan dan Roh, Kita sendiri hanya dapat sampai pada batas batas yang dapat dicapai oleh akal fikiran dan selebihnya akal fikiran kita tidak sanggup lagi memikirkannya sebegitu jauh. Betapapun juga ,kita dapat melihat bahawa ALLAH itulah yang mengatur alam semesta dan Dia adalah tidak mengenal ruang dan waktu, tidak mengenal bentuk dan ukuran, yang memerintah segenap perkara demikian keadaannya.Sebagaimana yang telah dihuraikan,, ”ROH” tidak mempunyai tempat tertentu dalam sesuatu bahagian badan, tidak terpisah pisah,tidak mengenal bentuk dan ukuran tetapi ia memerintah “JASAD”. Demekianlah ALLAH, tidak mengenal ruang dan masa,tidak mengenal bentuk dan ukuran tetapi DIA memerintah Alam Semesta. Itulah Tuhan Yang Esa,Maha Kuasa,Maha Besar dan Maha Agung. untuk pertanyaan lebih lanjut silahkan merujuk dan bertanyalah pada Guru yang Tarikat, Hakikat , Ma'rifat lagi Mursyid .



Tuesday, November 12, 2013

Pengobatan Medis Non Medis

Ki Ageng Selo 
( GUS MAJID )

بِسْمِ اللهِ الَّرَحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلآمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَر َكَاتُهُ 

      Manusia wajib berikhtiar semua itu hanya Alloh yang akan menentukan. Dengan izin Alloh, Insya Alloh kami bisa mengatasi berbagai macam masalah anda dari segi medis ataupun non medis, dan kami juga membuka dan melayani pembelajaran hingga Anda menjadi ahli Spritualis dengan jarak jauh ataupun jarak dekat.

# METODE TERAPI PENGOBATAN MEDIS      :
     Flash Terapi (Terapi Listrik), (Reefresh), Totok Saraf, Gurah Vokal, Gurah Hidung, Gurah Mata, Pijat Refleksi, Akuphunktur, Dll…

# PENGOBATAN MEDIS               :
     Asam Urat, Asam Lambung, Liver, Sesak Nafas, Insomnia, Asma, Stress, Kolestrol, Stroke, Diabetes, Darah tinggi / rendah, Ginjal, Paru – paru, Keputihan, Vertigo, Migrain, Polip, Sinositis, Jantung Koroner, AIDS, Kista, dll…

# PENGOBATAN NON MEDIS                :
     Back'up Cabub Cawabub, Cagub Cawagub, calon MPR, DPR calon Kepala Desa dll, Buang Santet, Buang Susuk, Kasus Perjodohan, Kasus Rumah Tangga, Konsultasi Pribadi, Usaha, Kewibawaan, Kekebalan, Pelarisan, Transfer Inti Tenaga Dalam dan Inti Kanuragan, Buka Aura, Scrub + Faical, Totok wajah Totok Aura, Ruwatan, Pagar Badan, Pagar Rumah, Pagar Usaha, Pagar Pabrik, Tumbal Pabrik, Kasus Tender, Kasus Pemilihan , dll…
Anda tlp kami datang, kami siap melayani panggilan dan melakukan Terapi Pengobatan di rumah anda. 
           
 Hub  No  :
                        Gus Majid :  087758100345  / 082143314149
.                     ki.agengslo@yahoo.com  / Pin BB 7FAAFA08 


وَالسَّلآمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sunday, November 10, 2013

Hakikat Dzikir dan kalimat Taukhid

" لا "

(LA)
Berawal  dari huruf   
" لا "  (LA) itu adalah martabat dzat semata mata atau bisa dinamakan juga martabat “                لا تعيان  (LATA’YAN) pada peringkat ini belum awal belum akhir, Belum ada matahari dan belum jadi sesuatu apapun dalam arti غائب الغيب   ( ghoibul ghuyyub ).
Maqomnya adalah  Maqom “ مقام السير( Maqom Sir ) atau rahasia semata-mata.
Pada martabat لا تعيان   (LATA’YAN) ini adalah berada di alam    اَحْدَهُ (akhdah) dan Dirinya adalah Diri sendiri dan syariatnya ialah pada lidah.

اله
( ILAHA )
Berawal  dari huruf   اله (Ilaha) itu terletak pada martabat sifat atau juga bisa dinamakan martabat لا تعين ا و ل   (LATA’YANawal) yaitu : Sabit Nyata Awal. Martabat ini juga pernah di panggil oleh ahli tasawuf sebagai martabat NOKTA satu. Diperingkat ini maqomnya adalah di Qolbu (  قلب) alam pada martabat ini adalah alam “                واحده” (wahdahu) dan diri pada martabat ini adalah diri TERDIRI dan itu juga hakikatnya pada QOLBU.


الا
( ILLA )
Adapun “ اِلاّ (illa) yaitu terletak pada “           اَسْمَاءْ  (asma’) ataupun kalimat ini bisa juga disebut sebagai martabat “لاَ تَعْيَا نْثَنِي (lata’yan tsany) yaitu Sabit Nyata Kedua dan martabat ini biasa diberi gelar sebagai martabat NOKTA DUA. Peringkat ini maqomnya terletak pada dzikir atau dzikrulloh dan alamnya adalah alam Wahdiyah, disamping itu juga perlu ditegaskan bahwa Diri pada martabat ini adalah Diri “تَجَلي ْ(Tajalli) dan Thorikotnya (Tarikatnya) adalah Dzikir atau Dzikruloh.

الله
( Alloh )
Berawal dari huruf “   الله” (Alloh) ini dinamakan sebagai martabat “ اَ فْعَلْ ” ( Af’al ) dan huruf ini bisa juga dinamakan martabat “   اَلِيْف” ( Alif ) dalam bahasa jawa Alif ini dinamakan sebagai sang tunggal atau yang satu, atau martabat “           اِنْشَانُ الْكَامِل” ( Insanul Kamil ) atau manusia sempurna maqomnya pada peringkat ini adalah maqom anggota rahasia atau Diri Rahasia.
Dan martabat ini terletak pada alam insan “ انسان” (Insan) jikalau Dirinya adalah Diri terperi “ديري ترفري ” (Diri Terperi) dan jika ma’rifatnya ialah terletak pada anggota rahasia batin manusia, para ahli tasawwuf atau Arifin Billah jawa menyebutkan martabat ini sebagai martabat MANUNGGALING KAWULO KELAWAN GUSTI .

HAKEKAT HURUF MUHAMAD مُحَمَّدْ

kepala
dada
Puser/perut
kaki
محمد   
                Adapun ucapan yang disebut Muhamad      محمد yaitu terdiri  dari empat unsur huruf  diantaranya : mim, kha’, mim, dhal              م ح م د” berawal dari huruf  Mim ( م )” yang pertama yaitu : Mengisyaratkan hakikatnya pada kepala kita. Dan huruf “kha’ ( ح )”    itu adalah mengisyaratkan pada hakikat dada. Dan huruf mim ( م ) “ yang kedua yaitu : mengisyaratkan pada hakikat puser / perut kita. Dan huruf “ DHAL “ ( د ) itu mengisyaratkan pada kaki kita, maka dari itu wahai anak cucuku sekalian ketahuilah  bahwasanya hakikat dari huruf “ MUHAMAD  ( محمد)itu  adalah hakikat Diri Dlohir atau badan kasar kita.

NAFAS
نَفََس
AMPAS
اَمْفَسْ
TANAFAS
تَنَفَا سْ
NUFUS
نُوفُوسْ
HAKIKAT HURUF ROSUL “ رسول 


رَسُوْل


Adapun yang dimaksud Hakikat dari ucapan huruf  Rosul  رَسُولْ“ itu  adalah Hakikatnya nyawa kita yang menjadi penyambung antara  Diri Rokhani dan Diri Jasmani.
                Berawal dari empat huruf : ro’, sin,wau,lam  ر س و ل    Adapun yang dinamakan huruf Ro’ ر itu Hakikatnya adalah pada; Nafas " نَفَس"kita,
Dan huruf “  sin( س )  itu adalah hakikat dari ampas(  اَمْفَس ) kita,  jika huruf “  wau “ ( و  ) itu hakikatnya adalah  tanafas “ (  تَنَفَاس ) kita. Dan huruf  lam “ (  ل ) itu adalah Hakikatnya “ nufus “ (  نُفُوسْ ) kita.
                Perlu ditegaskan disini bahwa.....?  nyawa itu dijadikan dari : “ johar basitho” (  جهار بَاسِطه ) dan ini terbagi menjadi empat tahap yakni:       
                    1- nafas                          (  نفاس )
                                                                                2- ampas                    (  امفاس)                
                                                                                3- tanafas                     (  تنفاس )
                                                                                4- nufus                    (  نفوس )
Jika sudah hilang nyawa diantara Rokhani dan Jasmani kita , maka seseorang itu akan mengalami apa yang disebut sebagai mati.
                Adapun hidupnya Nafas itu karena Ampas, hidup Ampas itu karena Tanafas, dan hidup Tanafas itu karena adanya Nufus, dan jika hidup nya Nufus itu dengan berdiri sendiri didalam rahasia ( سِر  ).
                Adapun letak nya nafas itu pada mulut, jika letak Ampas itu adalah pada hidung, letak tanafas itu ialah pada tengah-tengah diantara bagian dua telinga , dan letak nya Nufus itu pada Qolbu.
                Nafas itu letaknya di mulut karena: hanya dengan mulutlah kita bisa mengucapkan kalimat atau lafadz suatu pujian atau berdzikir, dan mulut ini tak kan mampu merasakan pahit manisnya suatu kata,kalimat atau lafadz pujian atau dzikiran , akan tetapi mulut ini dibekali dengan lidah yang tentunya agar bisa merasakan pahit dan manisnya suatu makanan dan minuman saja.
                Ampas itu letaknya pada hidung karena : hanya dengan hidunglah kita mampu menghantarkan suatu lafadz dan dzikir itu untuk menuju ke otak kita terus turun di antara bagian kedua telinga kita dan menuju ke dada kita sampai ke puser kita, akan tetapi Ampas ini takkan mampu merasakan nikmatnya lafadz atau Dzikir yang di bawanya bersamaan menuju sampai ke puser kita.
                Tanafas itu letaknya pada tengah-tengah bagian dari kedua telinga kita karena : hanya dengan bagian tengah diantara kedua telinga kitalah , maka kita akan mampu menyaring dan menghantarkan suatu kalimat ataupun lafadz , dzikir dan puji-pujian tersebut menuju ke Nur Aqli atau cahaya akal manusia dan hingga sampai ke Qolbu kita, dan tanafas ini takkan mampu bisa merasakan nikmat nya sebuah kalimat atau Dzikir jika tan pa adanya nufus.
                Nufus itu terletak pada Qolbu kita karena : hanya dengan Qolbulah kita ini bisa menghentikan rasa tentang sebuah kata atau kalimat dan Dzikir tersebut dan langsung seperti sistim otomatis maka Qololbu ini bisa merasakan pahit getir dan nikmat sampai dasyat nya sebuah  lafadz atau kalimat Dzikir yang dibawah  oleh nafas, ampas, tanafas tersebut,dan hingga mampu memancarkan suatu Nur Qolbu dan hingga terbentuklah Nurulloh .
 " قَلْبٌ الْمُعْمِنِينَ بَيْتُ اللهُ "
( qolbul mu’miniina baitulloh )
Yang artinya :  Qolbu ( hati ) orang-orang mu’min itu adalah istana Alloh.
Dan letak nya Qolbu itu pada jantung manusia, maka seseorang itu hendaklah menyucikan hatinya dengan ber dzikir, dan setelah berdzikir hendaklah berhenti sejenak , agar tubuh dlohir dan batin ini sekaligus bisa merasakan nikmatnya , dahsyatnya kalimat-kalimat dzikir yang kita lafadzkan , agar ketulan – ketulan darah kotor di ujung jantung kita akan hancur dan bersih suci dan agar bisa menerima sebuah signal  yang di pancarkan dari Asal muasalnya diri kita, berhenti sejenak dalam bahasa jawa disebut dengan Semedi / Patrap, atau Hening tanpa memikirkan sesuatu , hanya merasakan pergerakan nafas, ampas, tanafas, dan nufus kita.
                Maka sebaiknya tiap-tiap pergerakan Nafas, Ampas, Tanafas, dan Nufus itu selalu diiringi dengan Dzikir dan jangan sampai terputus kita berdzikir dalam waktu sehari semalam selama 24 jam dalam kehidupan kita sehari- hari. Jika Nafas, Ampas, Tanafas, dan Nueus ini selalu berdzikir maka….?  Ber arti manusia tersebut bisa dikatakan mati atau meninggal dan ia bisa diberi kafan dan di kubur , kalimat ini biasa disebut para ahli Taswwuf jawa sebagai : orang yang mati sajroning urip ,atau mati didalam hidup.
                Oleh sebab itulah perlu bagi setiap manusia yang ingin menuju ke jalan “ Ma’rifatulloh “ (  مَعْرِفَةُ الله ) hanya mengetahui dan mengenal ilmu Dzikir Nafas saja kita bisa dan mampu untuk menghancurkan ketulan darah hati yang di ujung jantung itu yang menjadi tempat Iblis bergantung, dan disitulah sebenar-benarnya istana iblis berada.
                Dan jika tanpa menghancurkan ketulan darah hati yang kotor tersebut maka , Nurulloh     (  نُرُالله )  tiada mungkin bisa memancarkan untuk member sinar Akal  (  نُرْ عَقْلِ ) dan  Iman “ (  اِماَنْ ) seseorang manusia tersebut.
          Ketahuilah bahwa sesungguhnya yang dinamakan “ Hati “ (  قَلْبُ ) itu adalah: “ nur “   (  نُرْ ) yang memancar dari bagian bawah jantung ( bagian muhamad “  محمد “ ) yang menju keatas kearah jantung bagian “ nurulloh “ (  نُرُ الله ) .
          Dan perlu kalian ketahui bahwa , yang dinamakan Dzikir nafas itu adalah : Ketika nafas keluar itu “ Alloh  (  الله ) itu Hakikat nya disebut “ jibril “ (  جِبرِيل ) ,dan ketika nafas masuk itu “ Hu “ (  هُو ) itu Hakikatnya “ umar “ (  عُمَار ) dan letak nya Dzikir nafas itu di mulut.
          Adapun yang dinamakan dengan dzikir ampas itu adalah : ketika keluar itu “ alloh “ (  الله ) dan ketika masuk itu adalah “  Hu “ (  هُوْ ) dan letak nya dzikir ampas ini pada hidung, dan Hakikatnya adalah  mika’il “ (  مِكَاءِيلْ ) dan letaknya dzikir ampas ini adalah di hidung.
                Adapun yang dinamakan dzikir “ tanafas “ (  تَنَفَاسْ ) Itu adalah tetap diam dengan “ Alloh ….Hu “ (  الله~~~هُوْ ) dan ini dinamakan dengan Hakikat “ Isrofil “ (  اِسْرَا فِيل ) dan dzikir Tanafas ini terletak pada tengah-tengah diantara kedua telinga kita
          Dan yang dinamakan dzikir Nufus adalah : ketika ia naik atau masuk itu “  Alloh “ (  الله ) dan ketika keluar itu “hu “ (  هُوْ ) Diri Nufus ini terkenal dengan sebutan “ Utsman “ (  عُثْمَانْ ) dan para ahli Tasawwuf lebih banyak menyebutnya “ ali “ (  عَلِي ) dan dzikir Nufus ini terletak didalam jantung.
          Adapun yang dinamakan dengan “ Akal “ (  عَقَلْ ) dalam pengkajian ini adalah..? salah satu buah fikiran yang dipancarkan oleh  Nur “ (  نُرْ ) dari sudut Qolbu dan yang datang dan menghasilkan suatu keyakinan yang mutlak .   Yang berawal dari suatu keyakinan terhadap suatu perkara-perkara terutama suatu perkara yang tidak mungkin bisa diterima oleh  pemikiran otak manusia , misalnya perkara-perkara yang Gho’ib yang ianya hanya bisa diterima oleh panca indera batin yang bernama “ nur” (  نُرْ )  yang memancar didalam jantung seseorang tersebut.
                Nur Qolbu (  نُرُ الْقَلْبٌ ) itu bisa saja di ibaratkan seperti penghantar listrik yang dapat menghasilkan suatu daya tegangan dengan baik . dan Current / jantung seseorang yang sudah menerima “ Nur  Qolbu“ (  نُرُ الْقَلْبٌ ) ini sangat – sangat lah bisa dialih fungsikan dengan berbagai macam bentuk  kata sandang dll didalam kehidupannya sehari-hari.

dzat
ذَاتْ
‘af’al
اَفْعْالْ
‘Asma’
اَسْماَءْ
Sifat
صِفَاتْ
الله
               
Adapun lafadz atau ucapan “ Alloh “ (  الله ) itu adalah mengandung dari empat unsur huruf yakni : “  alif , lam, lam, hak “ (  ا ل ل ه) berawal dari huruf “ alif “ (  ا ) itu mengisyaratkan pada Dzat, jika huruf “ lam yang pertama “ (  ل ) itu adalah mengisyarat kan pada hakikat “ sifat “ (  صِفَات ) . jika huruf  lam yang kedua “ (  ل ) itu hakikatnya adalah “ Asma’ “ (  اَسْمَاءْ ) . Dan huruf “ hu “ (   هُوْ) itu hakikatnya “ ‘af’al “ (  اَفْعَاَلْ ) dan sesungguhnya ; “ Alloh  “ (  الله ) itu hakikatnya adalah Diri Rokhani kita atau badan halus kita.
Ia  lah  hakikat tubuh Rokhani kita ini yang ada permulaan akan tetapi tiada kesudahan , dan Ia tak kan pernah kenal atau mengalami apa yang disebut maut atau mati,Ia akan tetap hidup untuk selama-lamanya dan inilah yang dinamakan oleh para Tasawwuf arifinbillah dengan sebutan “ diri terperi “ (  د يري ترفري ).
قلبي
نور
nur
علم
ilmu
وجود
wujud
اسلام
islam
توحيد
tauhid
ايمان
iman
معرفة
Ma’rifat
شهود
syuhud
Dan ketahuilah wahai anak  cucuku dan para Santri sekalian , bahwa sesungguhnya Diri Rokhani kita ini bisa menghasilkan Sembilan ( 9 ) wajah,  dan wajah – wajah ini dimiliki oleh mereka yang Ma’rifat lagi Mursyid.



                                                                                         PADEPOKAN
                               SUKSMO DJAGAD MANUNGGAL DJATI
                        GUS MADJIT / KI AGENG SELO