Padepokan Suksmo Djagad Manunggal Djati merupan padepokan laku dan merupakan pusat pengobatan alernatif / supranatural penyakit medis non medis yang didirikan oleh KI Ageng Selo ( Gus Madjit) sebagai pembina sekaligus mursyid.
Friday, November 22, 2013
MENGENAL DIRI SENDIRI ADALAH KUNCI UNTUK MENGENAL TUHAN
Sebagaimana yang diketahui, bahwa ajaran Akhwal (suatu perolehan dengan karunia) dan maqom(suatu perolehan dengan usaha) yang semuanya itu ditujukan untuk memperbaiki akhlak. Sedang tujuan perbaiki akhlak ( cara Syari’at) , ini adalah niat yg bertujuan untuk membersihkan qalbu, yang berarti mengosongkan dari sifat sifat yang tercela (Mazmumah) kemudian mengisinya dengan sifat sifat yang terpuji dengan cara Berzikir dan memuja dan memuji dengan jalan( Tarikat/ Thoriqot ) yang selanjutnya beroleh kenyataan Tuhan TAJALLI yaitu cara ( Hakikat ).yang lalu ia melatih dan terus melatih untuk menilik rahasia yg terkandung didalam Dirinya dan membongkar semua Rahasia yg ada dalam Dirinya hingga tercapailah suatu Martabat yg bernama ( Ma’rifat ) Dengan demikian maka dapatlah difahamkan bahwa jalan untuk mengenal ALLAH ,tidak dapat ditempuh dengan sekaligus,tetapi adalah sesuai dengan peribadi masing masing yaitu harus ditempuh secara bertingkat tingkat. Pada tingkat untuk memasuki Ilmu Hakekat dan Ilmu Ma’rifat, berarti memasuki suatu jalan pengetahuan yang bertujuan untuk mengenal sesuatu itu dengan cara bersungguh sungguh, dan ke empat jalan ini tidak boleh terpisah bercerai berai antara Maqom atau Martabat yg satu dengan yg lain, dan ini para Ulama’ Syuhadah’ menyebutnya jalan ( TASAWWUF ) siapakah yang menjadikannya dan siapakah yang menciptakan sekalian itu. Ilmu Tasawwuf meringkaskan jalan pengetahuan ini dengan berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang bermaksud ”Barang siapa yang mengenal dirinya, niscaya ia akan mengenal Tuhannya.”
MENGENAL DIRI SENDIRI
Langkah pertama untuk mengenal diri sendiri ialah dengan mengetahui bahwa diri itu tersusun dari bentuk-bentuk lahir (yang disebut badan atau jasad) ini terkandung dalam surah Alfatekhah , dan bentuk-bentuk bathin dan ini terkandung dalam Surah_ Al Ikhlas (yang disebut qalbu atau jiwa / Suksma atau yg menjalani dan menerima ilmu Alloh). Yang dimaksudkan dengan Qalbu itu bukanlah yang berupa segumpal daging yang berada disebelah kiri badan di bawah susu (yang dikatakan jantung). Tetapi dialah Roh suci dan berpengaruh di dalam tubuh dan dialah yang mengatur jasmani dan segenap anggota badan. Dialah Hakikat Insan Allah (yang dinamakan diri yang sebenarnya diri). Dialah yang bertanggung jawab dan dialah yang dipuji atau disiksa oleh Allah SWT.
Untuk meneliti dan mengenal diri sendiri itu, maka jasad dapat dimisalkan sebagai suatu kerajaan. Dan roh sebagai Rajanya yang berkuasa dan dialah yang mengatur jasmani. Jasmani adalah sebagai suatu Kerajaan dalam bentuk Alamuasyahadah atau Alam Nyata. Seluruh badan jasmani akan hancur binasa setelah mati, tetapi hakikat Roh dan jiwa tidak akan mati, ia tetap tinggal dalam Ilmu Allah. Dan Rohani / Jiwa atau Suksma adalah sebagai Raja dalam bentuk Alam Ghaib, maksudnya bahawa Roh / Jiwa dan Suksma itu adalah ghaib, keadaannya tidak terpisah-pisah, tidak terbatas oleh waktu dan ruang, tidak tentu tempatnya dalam sesuatu bahagian tubuh, oleh kerana itu maka setiap manusia adalah merupakan pemerintah di atas kerajaan kecil didalam dirinya sendiri. Sungguh benar sekali istilah yang menyebutkan bahawa ”Manusia itu adalah mikromos” atau dunia kecil dalam dirinya sendiri.
Sebahagian orang berpendapat bahwa hakekat Qalbu atau Roh itu dapat dicapai dengan cara memejamkan kedua matanya serta melupakan segala yang ada di sekitarnya, kecuali peribadinya. Dengan cara begitu akan dapat juga kilauan dari alam abadi kepada peribadinya (dalam mengenal dirinya). Tetapi bagaimanapun juga segala pertanyaan yang mendalam tentang hakikat Roh yang sesungguhnya, adalah tidak diizinkan oleh Allah Yang Maha Esa. Didalam Quran Allah berfirman: ”Mereka itu bertanya kepada Engkau Muhammad, tentang Roh, katakanlah bahwa Roh itu urusan Tuhanku, tidak kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit saja” .(S. Isra 85) . Apabila seseorang bertafakur atas dirinya sendiri, maka ia akan dapat mengetahui bahawa dirinya itu pada masa dahulunya, ”tidaknya pernah ada”. Firman Allah: ”Tidaklah manusia itu ingat bahawa kami menjadikannya dahulunya sedang ia belum ada suatu apapun”. Kemudian manusia itu akan mengetahui bahawa ia sebenarnya dijadikan dari setitis air (mani) yang tidak mempunyai akal sedikitpun, tidak mempunyai pendengaran, penglihatan, kaki, tangan, kepala dan sebagainya. Dari sinilah manusia akan mengetahui dengan terang dan nyata, bahawa tingkat kesempurnaan yang ia dapat capai bukanlah ia yang membuatnya, kerana sehelai rambut pun manusia itu tidak akan sanggup membuatnya.
Dengan jalan memikirkan hal tersebut diatas maka manusia itu dapat menemukan dirinya di dalam kejadian yang sangat kecil bila dibandingkan dengan Kekuasaan dan Kasih-Sayangnya Tuhan yang menjadikannya. Dan apabila manusia itu berfikir jauh maka ternyata didalam kehidupan ia memerlukan berbagai macam keperluan seperti makanan, pakaian, perumahan dan sebagainya ,yang kesemuanya itu telah tersedia lengkap didalam muka bumi ini. Disini manusia akan menjadi sadar akan sifat Rahman dan Rahimnya Allah yang begitu besar dan luasnya. Demikianlah alam dunia yang diciptakan Allah penuh dengan keajaiban keajaiban. Rangka jasad adalah bukti Kekuasaan dan KebijaksanaanNya dan penuh pula dengan berbagai-bagai alat kelengkapan yang dibuatNya sebagai tanda Kasih Sayang-Nya, pada keperluan hidup manusia, maka oleh kerana itu manusia akan mengetahui bahawa Allah itu ”ADA”. Oleh kerana itu benar-benar bahawa dengan penelitian dan pengenalan diri sendiri akan menjadi kunci bagi pengenalan Allah.
MENGENAL ALLAH
Bahagian yang penting dalam mengenal ALLAH, datangnya dari perbuatan perbuatan kita bagi mempelajari dan meneliti serta memikirkan diri sendiri, yang memberikan kepada kita kekuatan,kepandaian dan mencintai ciptaanNya. Sifat sifat manusia, bukan hanya menjadi gambaran dari sifat sifat ALLAH, tetapi juga ragam adanya jiwa manusia membawa keinsafan kepada pengertian adanya ALLAH. Maksudnya bahawa kedua duanya iaitu ALLAH dan ROH adalah ghaib, tidak terpisah, tidak terbilang, tidak berupa, tidak berbentuk, tidak berwarna dan tidak berukuran.
Manusia mendapat kesukaran dalam menerima gambaran tersebut, Tetapi kesukaran kesukaran itu sememangnya dirasakan oleh fikiran kita setiap masa seperti perasaan marah,sakit ,gembira dan cinta.Hal ini merupakan faham fikiran dan tidak dapat diketahui oleh otak kerana disebebkan oleh bentuk-dan ukurannya. Seperti halnya, telinga tidak dapat mengenal warna, mata tidak dapat mengenal suara dan begitu pula dalam mengertikan kenyataan kenyataan pokok yakni Tuhan dan Roh, Kita sendiri hanya dapat sampai pada batas batas yang dapat dicapai oleh akal fikiran dan selebihnya akal fikiran kita tidak sanggup lagi memikirkannya sebegitu jauh. Betapapun juga ,kita dapat melihat bahawa ALLAH itulah yang mengatur alam semesta dan Dia adalah tidak mengenal ruang dan waktu, tidak mengenal bentuk dan ukuran, yang memerintah segenap perkara demikian keadaannya.Sebagaimana yang telah dihuraikan,, ”ROH” tidak mempunyai tempat tertentu dalam sesuatu bahagian badan, tidak terpisah pisah,tidak mengenal bentuk dan ukuran tetapi ia memerintah “JASAD”. Demekianlah ALLAH, tidak mengenal ruang dan masa,tidak mengenal bentuk dan ukuran tetapi DIA memerintah Alam Semesta. Itulah Tuhan Yang Esa,Maha Kuasa,Maha Besar dan Maha Agung. untuk pertanyaan lebih lanjut silahkan merujuk dan bertanyalah pada Guru yang Tarikat, Hakikat , Ma'rifat lagi Mursyid .
Gus Madjid / Dimas Candra / Ki Ageng Selo adalah pendiri dan Guru Besar di Padepokan Suksmo Djagad Manunggal Djati, yang sudah resmi mendapatkan izin dari para Guru-guru sepuhnya seperti : Gus Kholiq Al Haj ( Ki Bagus Tondo Negoro ) Sidoarjo, Kyai Fadil ( Mbah Fadil ) Kediri, Yai Romli ( kyai Rom ) Jombang, Yai Mahfudz ( Gus Put ) Mojokerto,Kyai Mukti Kediri, KH Mudzakir, dll. Agar selalu mengamalkan seluruh pengetahuan tentang Ilmu nya maka Haruslah selalu belajar dan mengajarkan Ilmu tersebut pada santri-santrinya , tanpa harus mempunyai sifat komersil pada siapapun terutama pada santri atau para tamu ( pasien ) yang ditanganinya . Dan yang menjadi pedoman dalam masa hidupnya adalah : selalu Sabar, Pasrah, Tawakkal, Neriman, dan Loman.
Tuesday, November 12, 2013
Pengobatan Medis Non Medis
Ki Ageng Selo
( GUS
MAJID )
بِسْمِ اللهِ الَّرَحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلآمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَر َكَاتُهُ
Manusia wajib berikhtiar semua itu hanya Alloh yang akan
menentukan. Dengan izin Alloh, Insya Alloh kami bisa mengatasi berbagai
macam
masalah anda dari segi medis ataupun non medis, dan kami juga membuka
dan melayani pembelajaran hingga Anda menjadi ahli Spritualis dengan
jarak jauh ataupun jarak dekat.
# METODE TERAPI PENGOBATAN MEDIS :
Flash Terapi (Terapi Listrik), (Reefresh), Totok Saraf, Gurah
Vokal, Gurah Hidung, Gurah Mata, Pijat Refleksi, Akuphunktur, Dll…
# PENGOBATAN MEDIS :
Asam Urat, Asam Lambung, Liver, Sesak Nafas, Insomnia, Asma,
Stress, Kolestrol, Stroke, Diabetes, Darah tinggi / rendah, Ginjal, Paru –
paru, Keputihan, Vertigo, Migrain, Polip, Sinositis, Jantung Koroner, AIDS,
Kista, dll…
# PENGOBATAN NON MEDIS :
Back'up Cabub Cawabub, Cagub Cawagub, calon MPR, DPR calon Kepala Desa
dll, Buang Santet, Buang Susuk, Kasus Perjodohan, Kasus Rumah
Tangga, Konsultasi Pribadi, Usaha, Kewibawaan, Kekebalan, Pelarisan,
Transfer
Inti Tenaga Dalam dan Inti Kanuragan, Buka Aura, Scrub + Faical, Totok
wajah
Totok Aura, Ruwatan, Pagar Badan, Pagar Rumah, Pagar Usaha, Pagar
Pabrik,
Tumbal Pabrik, Kasus Tender, Kasus Pemilihan , dll…
Anda tlp kami datang, kami siap melayani panggilan dan
melakukan Terapi Pengobatan di rumah anda.
Hub No :
Gus
Majid : 087758100345 / 082143314149
. ki.agengslo@yahoo.com / Pin BB 7FAAFA08
وَالسَّلآمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Gus Madjid / Dimas Candra / Ki Ageng Selo adalah pendiri dan Guru Besar di Padepokan Suksmo Djagad Manunggal Djati, yang sudah resmi mendapatkan izin dari para Guru-guru sepuhnya seperti : Gus Kholiq Al Haj ( Ki Bagus Tondo Negoro ) Sidoarjo, Kyai Fadil ( Mbah Fadil ) Kediri, Yai Romli ( kyai Rom ) Jombang, Yai Mahfudz ( Gus Put ) Mojokerto,Kyai Mukti Kediri, KH Mudzakir, dll. Agar selalu mengamalkan seluruh pengetahuan tentang Ilmu nya maka Haruslah selalu belajar dan mengajarkan Ilmu tersebut pada santri-santrinya , tanpa harus mempunyai sifat komersil pada siapapun terutama pada santri atau para tamu ( pasien ) yang ditanganinya . Dan yang menjadi pedoman dalam masa hidupnya adalah : selalu Sabar, Pasrah, Tawakkal, Neriman, dan Loman.
Sunday, November 10, 2013
Hakikat Dzikir dan kalimat Taukhid
" لا "
(LA)
Berawal dari huruf
“
Maqomnya
adalah Maqom “ مقام السير“ ( Maqom Sir ) atau rahasia semata-mata.
Pada martabat “ لا تعيان ” (LATA’YAN)
ini adalah berada di alam “ اَحْدَهُ “(akhdah) dan Dirinya
adalah Diri sendiri dan syariatnya ialah pada lidah.
اله
( ILAHA )
Berawal dari huruf “ اله” (Ilaha) itu terletak pada martabat sifat
atau juga bisa dinamakan martabat “
لا تعين ا و ل ” (LATA’YANawal) yaitu : Sabit Nyata Awal. Martabat
ini juga pernah di panggil oleh ahli tasawuf sebagai martabat NOKTA satu.
Diperingkat ini maqomnya adalah di Qolbu ( قلب) alam pada
martabat ini adalah alam “ واحده” (wahdahu) dan diri pada martabat ini adalah
diri TERDIRI dan itu juga hakikatnya pada QOLBU.
الا
( ILLA
)
Adapun “ اِلاّ ”
(illa) yaitu terletak pada “ اَسْمَاءْ“ (asma’) ataupun
kalimat ini bisa juga disebut sebagai martabat “لاَ تَعْيَا نْثَنِي ”
(lata’yan tsany) yaitu Sabit Nyata
Kedua dan martabat ini biasa diberi gelar sebagai martabat NOKTA DUA. Peringkat ini maqomnya
terletak pada dzikir atau dzikrulloh dan alamnya adalah alam Wahdiyah,
disamping itu juga perlu ditegaskan bahwa Diri pada martabat ini adalah Diri “تَجَلي ْ” (Tajalli) dan Thorikotnya
(Tarikatnya) adalah Dzikir atau Dzikruloh.
الله
( Alloh
)
Berawal dari
huruf “ الله” (Alloh) ini
dinamakan sebagai martabat “ اَ فْعَلْ ” ( Af’al ) dan huruf ini bisa juga dinamakan martabat
“ اَلِيْف” ( Alif ) dalam
bahasa jawa Alif ini dinamakan sebagai sang tunggal atau yang satu, atau
martabat “ اِنْشَانُ
الْكَامِل” ( Insanul
Kamil ) atau manusia sempurna maqomnya pada peringkat ini
adalah maqom anggota rahasia atau Diri Rahasia.
Dan martabat ini terletak pada alam insan “ انسان” (Insan)
jikalau Dirinya adalah Diri terperi “ديري ترفري ” (Diri Terperi)
dan jika ma’rifatnya ialah terletak pada anggota rahasia batin manusia, para ahli
tasawwuf atau Arifin Billah jawa menyebutkan martabat ini sebagai martabat “MANUNGGALING
KAWULO KELAWAN GUSTI” .
HAKEKAT
HURUF MUHAMAD “ مُحَمَّدْ ”
kepala
|
dada
|
Puser/perut
|
kaki
|
Adapun ucapan yang
disebut Muhamad “ محمد” yaitu terdiri dari empat unsur
huruf diantaranya : mim, kha’, mim, dhal “ م ح م د” berawal dari huruf “Mim (
م )” yang pertama yaitu : Mengisyaratkan hakikatnya pada kepala kita. Dan
huruf “kha’ ( ح )” itu adalah
mengisyaratkan pada hakikat dada. Dan huruf “mim ( م ) “ yang kedua yaitu :
mengisyaratkan pada hakikat puser / perut kita. Dan huruf “ DHAL “ ( د ) itu mengisyaratkan pada kaki kita, maka dari itu wahai anak cucuku
sekalian ketahuilah bahwasanya hakikat
dari huruf “ MUHAMAD “ ( محمد)itu adalah hakikat Diri Dlohir atau badan kasar kita.
NAFAS
نَفََس
|
AMPAS
اَمْفَسْ
|
TANAFAS
تَنَفَا سْ
|
NUFUS
نُوفُوسْ
|
رَسُوْل
Adapun yang dimaksud Hakikat dari ucapan huruf Rosul” رَسُولْ“ itu adalah Hakikatnya nyawa kita yang menjadi
penyambung antara Diri Rokhani dan Diri
Jasmani.
Berawal dari empat
huruf : ro’, sin,wau,lam “ ر س و ل “
Adapun yang dinamakan huruf Ro’ ” ر “ itu Hakikatnya adalah pada; Nafas "
نَفَس"kita,
Dan huruf “ sin “ ( س ) itu adalah hakikat dari “ ampas “ ( اَمْفَس ) kita, jika huruf “
wau “ ( و ) itu hakikatnya adalah “ tanafas “
( تَنَفَاس ) kita. Dan huruf “ lam “ ( ل ) itu adalah Hakikatnya “ nufus “ ( نُفُوسْ ) kita.
Perlu ditegaskan
disini bahwa.....? nyawa itu dijadikan
dari : “ johar basitho” ( جهار بَاسِطه ) dan ini terbagi menjadi empat tahap yakni:
1- nafas ( نفاس )
2-
ampas ( امفاس)
3-
tanafas ( تنفاس
)
4-
nufus ( نفوس
)
Jika sudah hilang nyawa diantara Rokhani dan Jasmani
kita , maka seseorang itu akan mengalami apa yang disebut sebagai mati.
Adapun
hidupnya Nafas itu karena Ampas, hidup Ampas
itu karena Tanafas, dan hidup Tanafas itu karena adanya Nufus,
dan jika hidup nya Nufus itu dengan berdiri
sendiri didalam rahasia ( سِر ).
Adapun
letak nya nafas itu pada mulut, jika letak Ampas itu adalah pada hidung, letak tanafas itu ialah pada tengah-tengah diantara
bagian dua telinga , dan letak nya Nufus itu
pada Qolbu.
Nafas itu letaknya di mulut karena: hanya dengan
mulutlah kita bisa mengucapkan kalimat atau lafadz suatu pujian atau berdzikir,
dan mulut ini tak kan mampu merasakan pahit manisnya suatu kata,kalimat atau
lafadz pujian atau dzikiran , akan tetapi mulut ini dibekali dengan lidah yang
tentunya agar bisa merasakan pahit dan manisnya suatu makanan dan minuman saja.
Ampas itu letaknya pada hidung karena : hanya
dengan hidunglah kita mampu menghantarkan suatu lafadz dan dzikir itu untuk
menuju ke otak kita terus turun di antara bagian kedua telinga kita dan menuju
ke dada kita sampai ke puser kita, akan tetapi Ampas ini takkan mampu merasakan
nikmatnya lafadz atau Dzikir yang di bawanya bersamaan menuju sampai ke puser
kita.
Tanafas itu letaknya pada tengah-tengah bagian
dari kedua telinga kita karena : hanya dengan bagian tengah diantara kedua
telinga kitalah , maka kita akan mampu menyaring dan menghantarkan suatu
kalimat ataupun lafadz , dzikir dan puji-pujian tersebut menuju ke Nur Aqli
atau cahaya akal manusia dan hingga sampai ke Qolbu kita, dan tanafas ini
takkan mampu bisa merasakan nikmat nya sebuah kalimat atau Dzikir jika tan pa
adanya nufus.
Nufus itu terletak pada Qolbu kita karena : hanya
dengan Qolbulah kita ini bisa menghentikan rasa tentang sebuah kata atau
kalimat dan Dzikir tersebut dan langsung seperti sistim otomatis maka Qololbu
ini bisa merasakan pahit getir dan nikmat sampai dasyat nya sebuah lafadz atau kalimat Dzikir yang dibawah oleh nafas, ampas, tanafas tersebut,dan
hingga mampu memancarkan suatu Nur Qolbu dan hingga terbentuklah Nurulloh .
" قَلْبٌ الْمُعْمِنِينَ بَيْتُ اللهُ "
( qolbul mu’miniina baitulloh )
Yang artinya : Qolbu ( hati ) orang-orang mu’min itu adalah
istana Alloh.
Dan
letak nya Qolbu itu pada jantung manusia, maka seseorang itu hendaklah
menyucikan hatinya dengan ber dzikir, dan setelah berdzikir hendaklah berhenti
sejenak , agar tubuh dlohir dan batin ini sekaligus bisa merasakan nikmatnya ,
dahsyatnya kalimat-kalimat dzikir yang kita lafadzkan , agar ketulan – ketulan
darah kotor di ujung jantung kita akan hancur dan bersih suci dan agar bisa
menerima sebuah signal yang di pancarkan
dari Asal muasalnya diri kita, berhenti sejenak dalam bahasa jawa disebut
dengan Semedi / Patrap, atau Hening tanpa memikirkan sesuatu , hanya merasakan
pergerakan nafas, ampas, tanafas, dan nufus kita.
Maka sebaiknya tiap-tiap
pergerakan Nafas, Ampas, Tanafas, dan Nufus itu selalu diiringi dengan Dzikir
dan jangan sampai terputus kita berdzikir dalam waktu sehari semalam selama 24
jam dalam kehidupan kita sehari- hari. Jika Nafas, Ampas, Tanafas, dan Nueus
ini selalu berdzikir maka….? Ber arti
manusia tersebut bisa dikatakan mati atau meninggal dan ia bisa diberi kafan
dan di kubur , kalimat ini biasa disebut para ahli Taswwuf jawa sebagai : orang
yang mati sajroning urip ,atau mati
didalam hidup.
Oleh sebab itulah perlu bagi
setiap manusia yang ingin menuju ke jalan “ Ma’rifatulloh
“ ( مَعْرِفَةُ الله ) hanya mengetahui dan mengenal ilmu Dzikir Nafas saja kita
bisa dan mampu untuk menghancurkan ketulan darah hati yang di ujung jantung itu
yang menjadi tempat Iblis bergantung, dan disitulah sebenar-benarnya istana
iblis berada.
Dan jika tanpa menghancurkan
ketulan darah hati yang kotor tersebut maka , Nurulloh “ ( نُرُالله ) tiada mungkin bisa memancarkan untuk member
sinar Akal ( نُرْ عَقْلِ ) dan “ Iman
“ ( اِماَنْ
) seseorang
manusia tersebut.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya
yang dinamakan “ Hati “ ( قَلْبُ
) itu adalah:
“ nur “ ( نُرْ
) yang
memancar dari bagian bawah jantung ( bagian muhamad “ محمد
“ ) yang
menju keatas kearah jantung bagian “ nurulloh “
( نُرُ الله
) .
Dan perlu
kalian ketahui bahwa , yang dinamakan Dzikir nafas itu adalah : Ketika nafas keluar itu “ Alloh “ ( الله ) itu Hakikat nya disebut “ jibril “ ( جِبرِيل ) ,dan ketika nafas masuk itu “ Hu “
( هُو ) itu Hakikatnya “ umar “ (
عُمَار ) dan letak nya Dzikir nafas itu di mulut.
Adapun yang dinamakan dengan dzikir ampas itu adalah : ketika
keluar itu “ alloh “ ( الله ) dan ketika masuk itu adalah “ Hu “ ( هُوْ ) dan letak nya dzikir ampas ini
pada hidung, dan Hakikatnya adalah “ mika’il
“ ( مِكَاءِيلْ ) dan letaknya dzikir ampas ini adalah di hidung.
Adapun
yang dinamakan dzikir “ tanafas “ (
تَنَفَاسْ ) Itu adalah tetap diam
dengan “ Alloh ….Hu “ ( الله~~~هُوْ ) dan ini dinamakan dengan Hakikat “ Isrofil “ ( اِسْرَا فِيل ) dan dzikir Tanafas ini
terletak pada tengah-tengah diantara kedua telinga kita
Dan yang dinamakan dzikir Nufus adalah
: ketika ia naik atau masuk itu “ Alloh “ ( الله ) dan ketika keluar itu “hu “ ( هُوْ ) Diri Nufus ini terkenal dengan
sebutan “ Utsman “ ( عُثْمَانْ ) dan para ahli Tasawwuf lebih
banyak menyebutnya “ ali “ ( عَلِي ) dan dzikir Nufus ini terletak
didalam jantung.
Adapun yang dinamakan dengan “
Akal “
( عَقَلْ ) dalam
pengkajian ini adalah..? salah satu buah fikiran yang dipancarkan oleh “ Nur “ ( نُرْ
) dari sudut
Qolbu dan yang datang dan menghasilkan suatu keyakinan yang mutlak . Yang berawal dari suatu keyakinan terhadap
suatu perkara-perkara terutama suatu perkara yang tidak mungkin bisa diterima
oleh pemikiran otak manusia , misalnya
perkara-perkara yang Gho’ib yang ianya hanya bisa diterima oleh panca indera
batin yang bernama “ nur” ( نُرْ ) yang memancar didalam jantung seseorang
tersebut.
Nur Qolbu ( نُرُ الْقَلْبٌ ) itu bisa saja di ibaratkan seperti penghantar
listrik yang dapat menghasilkan suatu daya tegangan dengan baik . dan Current /
jantung seseorang yang sudah menerima “ Nur
Qolbu“ ( نُرُ الْقَلْبٌ ) ini sangat – sangat lah bisa dialih fungsikan dengan berbagai
macam bentuk kata sandang dll didalam
kehidupannya sehari-hari.
dzat
ذَاتْ
|
‘af’al
اَفْعْالْ
|
‘Asma’
اَسْماَءْ
|
Sifat
صِفَاتْ
|
الله
Adapun lafadz atau ucapan “ Alloh “ ( الله ) itu
adalah mengandung dari empat unsur huruf yakni : “ alif , lam, lam, hak “ ( ا ل ل ه) berawal
dari huruf “ alif “ ( ا ) itu
mengisyaratkan pada Dzat, jika huruf “ lam yang pertama “ ( ل ) itu
adalah mengisyarat kan pada hakikat “ sifat “ ( صِفَات ) . jika
huruf “ lam yang kedua “ ( ل ) itu
hakikatnya adalah “ Asma’ “ ( اَسْمَاءْ
) . Dan huruf
“ hu “
( هُوْ) itu
hakikatnya “ ‘af’al “ ( اَفْعَاَلْ ) dan sesungguhnya ; “ Alloh “ ( الله ) itu hakikatnya
adalah Diri Rokhani kita atau badan halus kita.
Ia lah hakikat tubuh Rokhani kita ini yang ada
permulaan akan tetapi tiada kesudahan , dan Ia tak kan pernah kenal atau
mengalami apa yang disebut maut atau mati,Ia akan tetap hidup untuk
selama-lamanya dan inilah yang dinamakan oleh para Tasawwuf arifinbillah dengan
sebutan “ diri terperi “ ( د يري ترفري ).
قلبي
|
نور
nur
|
علم
ilmu
|
وجود
wujud
|
اسلام
islam
|
توحيد
tauhid
|
ايمان
iman
|
معرفة
Ma’rifat
|
شهود
syuhud
|
PADEPOKAN
SUKSMO DJAGAD MANUNGGAL DJATI
GUS MADJIT / KI AGENG SELO
Gus Madjid / Dimas Candra / Ki Ageng Selo adalah pendiri dan Guru Besar di Padepokan Suksmo Djagad Manunggal Djati, yang sudah resmi mendapatkan izin dari para Guru-guru sepuhnya seperti : Gus Kholiq Al Haj ( Ki Bagus Tondo Negoro ) Sidoarjo, Kyai Fadil ( Mbah Fadil ) Kediri, Yai Romli ( kyai Rom ) Jombang, Yai Mahfudz ( Gus Put ) Mojokerto,Kyai Mukti Kediri, KH Mudzakir, dll. Agar selalu mengamalkan seluruh pengetahuan tentang Ilmu nya maka Haruslah selalu belajar dan mengajarkan Ilmu tersebut pada santri-santrinya , tanpa harus mempunyai sifat komersil pada siapapun terutama pada santri atau para tamu ( pasien ) yang ditanganinya . Dan yang menjadi pedoman dalam masa hidupnya adalah : selalu Sabar, Pasrah, Tawakkal, Neriman, dan Loman.
Subscribe to:
Posts (Atom)